Bipduan PKS Bekerja untuk Indonesia

Bipduan PKS Bekerja untuk Indonesia

Minggu, 27 November 2011

Artikel My Spirit halaqah- 13 : TARBIYAH TONGGAK PERUBAHAN

TARBIYAH TONGGAK PERUBAHAN
            Tarbiyah bukan segala-segalanya, akan tetapi segala sesuatunya berasal dari tarbiyah. (al-hikmah)
            Pembaca yang budiman, tarbiyah adalah suatu istilah yang tidak asing lagi bagi kita sebagai insan dakwah. Tapi mungkin sangatlah berbeda dengan manusia yang belum mengenal arti dan hakikat  tarbiyah itu sendiri.
            Bagi insan yang mencintai dakwah, tarbiyah adalah kebutuhan dalam dirinya, karena makna dan hakikat dakwah itu sendiri sangat besar pengaruhnya bagi dirinya.
            Seperti tubuh dan fisik manusia yang butuh makanan dan asupan gizi yang sempurna untuk menopang aktivitas kesehariannya. Begitu juga dengan dakwah itu sendiri, keberadaan halaqoh dan tarbiyah menjadi hal yang sangat urgen dalam hidup kita. Memanglah tarbiyah itu bukan segala-segalanya, akan tetapi  segala-segalanya berawal dari tarbiyah. Semangat dan motivasi hidup, ukhuwah, ibadah yang sholeh, bahkan kemurnian tauhid kita kepada Allah azzawajalla adalah bermula dari rutin dan rajinnya kita menghadiri majelis ilmu yang bernama halaqoh.
            Mungkin bukanlah suatu iming-iming apabila kita mengatakan bahwa dakwah dan tarbiyah adalah mega proyeknya Allah dalam membangun tamadunan manusia. Betapa hancurnya harkat dan martabat manusia di zaman jahiliyah, sebelum peran tarbiyah yang di bawakan oleh seorang murabbi besar Nabi Muhammad saw, setelah Rasulullah datang mentarbiyah para sahabat. Bumi yang begitu gersang dari keimanan, langsung tersulap menjadi atmosfer iman yang cukup sejuk dan tentram. Bagaimana kehidupan semau gue berbalik arah menjadi peduli kepada umat, adil dalam bersikap sampai pada tahap itsar kepada saudara. Begitulah sempurnanya kaum muslimin mewujudkan ukhuwah pada saat itu. Seperti menurut Ustaz Salim A. Fillah dalam bukunya “ Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim”. Tarbiyah dan halaqoh itu seperti atmosfer cinta dalam getar cahaya. Kalau anda sedang dalam ada keperluan pada seseorang, tetapi orang yang anda tuju berada dalam sebuah lingkaran halaqoh, maka bergabunglah, dan ikutlah mendengarkan. Insya Allah anda tidak akan kecewa.
            Rekan-rekan pembaca, tentu kita berharap halaqoh yang kita hadiri atau halaqoh yang kita kelola, kalau kita bertindak sebagai seorang murabbi, bukan sekedar datang, duduk, diam, dan dengarkan. Akan tetapi berharap halaqoh yang kita bina akan menjadi wadah sebagai transfer ilmu yang berguna dan bermanfaat bagi mutarabbi kita. Jauh lebih penting dari halaqoh yang sudah terbina itu akan mengikat dan manyatukan hati anggotanya, adanya hati yang saling terikat antara satu dengan yang lainnya, kerinduan apabila tidak bersua, menjadi pertemuan yang cukup menyegarkan, tempat mengeluarkan ide dan gagasan untuk membangun umat, menata hati dan saling kasih sayang. Kita juga berharap do’a rabhithoh di penghujung acara liqo’at kita menjadi perajut ukhuwah karena Allah.
            Kita sama-sama berdo’a kepada Allah semoga generasi-generasi dan umat yang kita bina dengan izin Allah menjadi umat yang itqon, yang berdaya guna dan profesional dalam semua amalnya, ihsan dalam aktifitasnya, tawadhu’ dalam berakhlaq. Bukan sebaliknya, menjadi penunjang dan amal jamai.
            Pembaca budiman, betapa ringkihnya akhlaq bangsa Indonesia sekarang, dengan di hadapkan pada cerminan generasi yang bermental keropos dan materialistis. Bangsa ini di hadapkan pada sisi yang sangat sulit, maraknya dekadensi moral yang cukup akut. Hanya satu jawabannya pada kita semua,  bahkan menjadi Pe-eR bersama untuk mencerdaskan bangsa ini kembali, tiada lain yang patut kita lakukan, kecuali mengembalikannya pada al-Qur’an dan sunnah. Selanjutnya mengarahkan generasi muda kepaada kehidupan yang islami. Semuanya itu tidak akan terwujud kalaulah generasi kita tidak kenal dengan dunia tarbiyah. Hanya tarbiyah yang Insya Allah akan menyelamatkan bangsa ini dari huru hara dan fitnah dunia.
            Kembali ke pokok persoalan awal, suatu keniscayaan dalam hidup ini untuk meyukai hal yang terbaik, tapi segala  sesuatu tidak akan ada tanpa tarbiyah dalam hidup. Betapa indahnya dunia ini hidup dalam nuansa tarbiyah. Dari tarbiyah akan lahirlah generasi-generasi penerus bangsa yang siap memegang estafet perjuangan dengan tangguh. Kita mungkin sudah terlalu jemu dengan omong kosong dan janji para pemimpin yang tidak selaras apa yang di janjikan dengan realita kehidupan. Hanya orang-orangberiman yang takut dengan janji-janji yagn telah di ucapkannya, untuk tidak membohongi umat ini.
            Jadi, mungkin kita sebagai insan dakwah, jangankah merasa bosan untuk mengajak dan merangkul umat agar kembali kepangkal jalan. Rangkullah mereka dengan kasih sayang, jangan merasa putus asa ketika tidak di hiraukan orang atau binaan kita berguguran di tengah jalan. Adanya seleksi. Dalam fase dakwah ini adalah suatu keniscayaan, tapi yakinlah Allah tidak akan menyi-nyiakan setiap tetes peluh kita yang mengalir dalam dakwah ini.
            Jangan berputus asa, karena Allah tidak memandang hasil, tetapi Allah akan melihat prosesnya. Apabila ada yang berguguran dalam barisan dakwah ini karena hubbunddunya atau al-wahan. Yakinlah, Allah akan menggantinya dengan yagn lebih baiik dan lebih bagus mutunya. Jangan pernah menyerah saudaraku . . . . .
Man jadda wa jada . . .  .My Spirit Halaqoh !  

By Kak Ino

Tidak ada komentar:

Posting Komentar