Setiap pagi kehidupan lahir kembali
Setiap pagi selalu ada harapan baru
Pagi hari, ya aku sangat suka pagi hari, karena jiwa ini selalu tercharger,semangat ini hidup kembali, Langit kota Siak hari itu secerah hati ku, kupandangi wajah ku dicermin dengan jilbab orange kesukaanku ,aku ingat hari ini tepat nya tanggal ini sepuluh tahun yang lalu aku pernah bercerita pada sahabat ku yang waktu itu berada di Batam bahwa ada keinginan ku untuk berjilbab panjang dan mengikuti pengajian atau halaqah secara rutin,aku yang waktu itu masih semester pertama dikampus hijau Universitas Andalas Padang, aku berkeinginan untuk melakukannya karena tergerak hati ku karena aku mengagumi mentor ku yang waktu itu mengisi responsi Agama Islam setiap hari selasa pagi di Mesjid Nurul Ilmi Unand, nama nya Octavera Rossana Indriaty, dia dua tahun diatas ku,tepat nya dia sudah semester Lima, orang nya cantik, tinggi dan tentu saja yang membaut ku iri adalah prestasi akademik nya IP nya selalu diatas 3,5 walau dengan padat nya jadwal kegiatan nya,apa kabar dia sekarang aku rindu dengan senyum nya.
Namun itu hanya keinginan yang tidak didasari oleh alasan yang kuat,mungkin juga hidayah itu belum datang dan aku tetap menjadi diriku,seorang Wella yang cuek, egois dan tentu saja dengan busana muslimah yang tidak istiqamah, aku hanya menggunakan jilbab bila ke Kampus, dikeseharian ku kaos oblong dan celana pendek selutut adalah pakaian favorit ku. Walau pada waktu itu aku mengalami masa – masa sulit karena terancam tidak bisa melanjutkan kuliah karena tidak ada uang untuk membayar SPP, hati ini belum tergerak untuk kembali kepada Nya, aku menyerahkan semua pada ciptaan nya bukan pada sang Khalik.
.
Hari itu setelah 2 bulan di wisuda, aku kekampus untuk mengambil ijazah yang selama ini ku abaikan karena aku sibuk refreshing ke tempat tante ku,adik dari bundo ku, ku lihat teman – teman ku mengerumuni salah seorang dosen kami, ternyata ada lowongan pekerjaan untuk menjadi Petugas Penyuluh Lapangan di daerah Riau tepat nya Kabupaten Siak, yang diberi tahu oleh Salah seorang senior yangg bekerja disana, aku tertarik,Riau provinsi yang yang terdekat dengan daerah ku tapi aku belum pernah kesana,aku sudah sampai di Bandung, bahkan sebagian provinsi Di sumatra telah aku datangi tapi daerah ini belum pernah ku jelajahi,kesempatan yang sayang untuk dilewatkan, segera ku kirimkan surat lamaranku, tujuan pertama nya meliahat Riau yang kedua baru mencari pekerjaan tapi siapa sangka hampir enam tahun aku disini yang hanya dari niat main – main.
Daerah siak tidak terlalu ramai, tapi perjalanan spritual ku dimulai disini,aku yang shalat nya masih bolong – bolong dan tidak tepat waktu, bertemu dengan sosok yang selalu mengingatkan ku, aku tinggal dengan kakak kelas ku yang sama – sama berasal dari sumbar tapi mereka daerah pegunungan yang mana suara nya lebih lembut dan ayu, kontras dengan aku gadis pesisir yang rada – rada tomboy. Dari mereka aku belajar banyak hal kesabaran dan sikap tenang mereka membaut ku lebih bisa mengendalikan emosi,waktu itu aku masih jilbab gaul,jilbab dililit kan dileher.
Pekerjaan ku yang hampir setiap hari berada dilapangan bertemu dengan para petani menyelami kehidupan mereka membuat ku belajar menghargai dan tekun dengan segala tujuan dan mimpi – mimpi kita, tapi dari semua itu aku merasa lebih supel dan mudah bergaul,aku yang dulu nya pendiam menjadi bisa membawa kan diri di lingkungan yang baru. Banyak pelajaran hidup yang bisa kuambil disini, sejauh ini aku masih enjoy dengan pekerjaan ku.
Hari itu hari bersejarah yang tidak akan ku lupa seumur hidupku, hari itu aku datang kerumah panggung itu tujuan nya untuk Rukhiyah, beberapa bulan belakangan ini perasaan ku tidak karuan, ada perasaan takut, ada perasaan bersalah mungkin pengaruh dari masa lalu yang cukup pahit,maka nya aku ingin mencoba untuk di rukhiyah melalui seorang teman aku diberi refrensi kesana, sebuah pengalaman yang belum penah kualami, entah kenapa hati ini tergerak kesana mungkin ini adalah awal hidayah itu, setelah rukhiyah aku disaran kan untuk benar – benar mendekatkan diri dengan Allah, Sejak saat itu aku mulai mengikuti liqo’, murrabi ku tahu kebutuhan ku, dia tidak memberikan materi yang terlalu berat dan berusaha fun menghadapi diriku, lebih dari 6 bulan liqo’ aku masih pake celana bahan dan dalam keseharian aku masih sayang untuk melepas jeans ku, aku tidak ingin berubah secara drastis aku takut kalau nanti nya aku berubah fikiran lagi, aku ingin perubahan ini menjadi sebuah kebiasaan bukan sebuah loncatan.
secara berangsur – angsur aku mulai membeli rok dan aku mendapat kado sebuah rok dari sahabat ku waktu perpisahan kami setahun yang lalu,sahabat ku yang sudah 9 tahun kami bersama dari kuliah sampai bekerja diSiak, banyak pengalaman yang kami lewati mulai dari Seru nya berkeliling Bandung, nyasar waktu mau ke Jambi sampai pahit nya gagal seminar proposal penelitian, kami saling mengingatkan dan saling memberi support dan sekarang harus berpisah karena dia lulus CPNS di Sumbar tepat nya dikampung halaman nya di Pasaman Barat, aku sangat sedih saat itu sembilan tahun aku selalu bersama nya, rasanya tidak ada yang mengerti aku seperti dia, tapi Allah menggantikan nya dengan sahabat – sabahat ku sekarang, sahabat – sahabat dalam da’wah yang saling menguatkan dan memberi inspirasi.
Selama liqo’ banyak pengalaman luar biasa yang kualami, dulu aku senang sekali memperhatikan guru waktu menerangkan pelajaran, terbesit di hati ingin menjadi sesorang yang bisa membagi ilmu dan berada di depan orang banyak tapi aku tak mau menjadi guru, hal ini ku temui dalam liqo’ aku dipercaya menjadi seorang pelatih atau trainer bahasa keren nya, di Yayasan Bina Pelajar Muslim Siak, pengalaman pertamaku berbicara didepan 150 orang lebih siswa SMU dan SMP waktu ramadhan 2010 dalam kegiatan PIJAR, materi hari itu tentang The Power Of Dream aku tidak terlalu kesulitan untuk menjelaskan nya karena aku sendiri telah telah mengalaminya, satu persatu impian yang ku tulis waktu kuliah telah terwujud,aku sempat nervous tapi karena dorongan dari sahabat ku sesama pengurus YBPMS aku bisa menyelesaikan nya dengan baik,Thanks for u support.
Satu bulan setelah penampilan pertama ku di kegiatan PIJAR, aku dipercaya membaca kan presentasi kegiatan Demonstrasi Plot ( Kegiatan Percontohan ) mewakili kecamatan Dayun tempat sehari – hari aku Dinas, aku yang hanya pegawai honorer dan baru bekerja beberapa tahun duduk bersama dengan teman – teman PPL lain yang sudah PNS dan sudah berpengalaman. Giliran ku untuk tampil didepan 120 0rang PPL se - Kabupaten Siak,Alhamdulillah semua berjalan lancar, hasil presentasi ku dinilai paling baik karena lengkap nya pembahasan dari berbagai aspek.
Satu persatu pencapaian diri kalau boleh kusebut telah ku raih, bulan September yang lalu aku dipercaya menyampikan kegiatan Pendampingan yang bekerja sama dengan salah satu NGO ( Non Government Organitation ) ditingkat Provinsi, aku sempat bergidik ketika membaca daftar undangan yang hadir yaitu Pimpinan beberapa Dinas tingkat Kabupaten se Provinsi Riau dan bebarapa undangan dari Provinsi tetangga , aku berusaha tenang dan rileks dan satu hal yang tidak akan ku lupa waktu Wakil Gubernur, Bapak Ir. H. Mambang Mit dengan takzim mengatakan yang saya hormati ibu nara sumber Wella Febriyeni, luar biasa sekali hal itu mampu membuat Self Esteem ku naik dan aku pun dengan lancar menyampaikan presentasi ku, dan bisa dengan baik menjawab pertanyaan yang diajukan.
Hal ini tentu tidak akan ku raih bila dalam Halaqah kita tidak diajarkan untuk selalu memperbaiki diri dan selalu belajar, aku bersyukur bisa mengalami semua ini, dan sekarang aku lagi mempersiapkan Presentasi selanjutnya Di Kalimantan Barat, ku mohon doa nya bagi siapa saja yng membaca cerita ini, semoga ini menjadi pemicu semangat ku untuk selalu bermanfaat bagi orang lain, karena islam sendiri adalah Rahamattanlila’lamin, rahmat bagi seluruh alam.
Selama Liqo’ banyak sudah perubahan pola pikir yang ku alami, aku semakin mengerti arti syukur yaitu memanfaatkan segala yang kita punya untuk membantu orang lain, aku senang ketika beberapa sahabat ku mengajak untuk mengisi kegiatan di Panti Asuhan Asshidiqiyyah Siak, kami membantu mengerjakan PR dan melakukan kegitan mentoring secara rutin, hati ku sudah terpaut sama mereka kalau aku berhalangan hadir karena ada kegiatan dinas diluar Siak,aku rindu dengan canda tawa mereka, mereka membuat ku menjadi lebih muda, lebih bersemangat dan aku sungguh mencintai mereka karena mu ya Allah, mudahkan lah langkah kaki ini menuju halaqah pembelajarn dan kasih sayang ini begitu kami menyebutnya.
Semakin Tinggi suatu Pohon maka semakin kencang lah angin yang meniup nya tapi perlu diingat semakin tinggi suatu pohon tentu akar nya juga semakin kuat, itu kata – kata murrabi ku yang masih ku ingat dan menjadi ajuanku, banyak juga hal – hal yang tidak berkenaan yang ku terima ini terjadi pada Ramadhan tahun ini aku mengusulkan agar kegaiatn rutin Reunian SMA kami yang biasa nya di isi dengan acara Hiburan diganti dengan kegitan Pelatihan Kepemimpinan dan Buka Bersama Bagi anak Panti Asuhan yang ada di kampungku, sungguh susah merubah kebiasaan ini, sebagian besar teman –teman ku yang terbiasa fun menolak dengan berbagai alasan dan merembes pada pencitraan ku yang selama ini mereka kenal fun tapi sekarang dinilai sok alim, mereka belum merasakan indahnya hidayah itu , aku tak menyerah segera ku posting kan proposal kegiatan itu kebeberapa teman yang kuanggap akan mendukung kegiatan ku,dan berhasil dengan sumbangan beberapa orag saja kegiatan ini berjalan dengan baik dan telah disepakati menjadi acara rutin kami,Alhamdulillah ini telah membawa perubahan dan indahnya mulai bermunculan ide – ide lainnya,sekarang teman ku yang ada dijakarta lagi menyusun kegiatan dan pencarian donatur untuk pembuatan Rumah Kreativitas bagi remaja Mesjid yang akan dikelola oleh senior ku yang rela meninggalkan kemapanan nya selama di Bandung untuk berda’wah dikampung ku, semoga Allah memudahkan langkahnya.
Halaqah kami terdiri dari 9 orang yaitu Nila, Yuli, kak Yeni, Uzy, Willy, Mae, Oza, dan Diah.Sebagian ada yang baru bergabung dan ada yng sudah hampir dua tahun bersama tapi tidak menyurutkan niat kami untuk saling belajar dan berbagi, walau berasal dari latar belakang pekerjaan dan suku yang berbeda kami saling mengisi dan bisa belajar dari masing – masing karakter, dan indahnya kami saling mencintai hanya karena mu ya Allah, jaga lah selalu langkah ini dan bantu lah kami untuk menggapai semua impian kami,aamiin.
Akhirnya setelah sepuluh tahun dari niat yang ku ucapakan di kampus Hijau ku, baru kurasakan indah nya Hidayah ini,aku bersyukur telah dipertemukan dengan sosok – sosok yang luar biasa yang selalu membimbing ku menjadi lebih baik, semoga persaudaraan ini tetap abadi dan selalu menjadi inspirasi, Terima Kasih untuk Murrabbi yang telah mengajarkan arti cinta yang sesungguhnya, semoga diri ini tetap istiqomah dijalan ini.aamiin.
Hidayah tidak ada yang tahu kapan datang nya, tapi hidayah datang bagi insan yang
mau mencarinya, itu lah yang ku yakini, ketika kita berjalan mendekatiNya, Dia berlari Mengejar Kita,ketika kita berlari mengejariNya dia sudah merangkul kita dalam cintaNya.
by Wela
Menitik airmata ini ukhti...membaca tulisan anti. subhanallah. apa yang lebih indah dengan mengenang semua proses ini...menjalaninya dengan segenap kesabaran dan keteguhan hati. semoga kt bisa terus berbenah dan istiqomah, memberi kontribusi terbaik kita untuk dakwah ini !
BalasHapus