Bipduan PKS Bekerja untuk Indonesia

Bipduan PKS Bekerja untuk Indonesia

Selasa, 29 November 2011

Undangan Pengumuman Lomba Menulis & BEDAH BUKU

Assalamu'alaikum Ukhti dan Akhi fillah.......

Saat yang ditunggu-tunggu hampir tiba, pengumuman lomba menulis dan acara Bedah Buku bersama Ust Salim A Fillah.....

Yuk ajak keluarga dan sahabatnya untu menghadirinya, undangan ini bisa di forward. Agenda bedah buku free, alternatifny ada beberapa kelompok halaqah di siak yang ikut support dana dan sponsor utama kita tentu saja DPD PKS Siak.

Minggu, 27 November 2011

Form Penjurian lomba menulis My Spirit Halaqah


Artikel My Halaqah - 17 : Yang Allah Pilihkan Untukku


Yang Allah pilihkan untukku

Bismillahirohmanirohim..
Mengingat kembali guliran waktu 13,5 tahun kebelakang..
Doa setelah sholat hari itu menjadi awal cerita ini bergulir..Setelah lulus SMA saya mengikuti seleksi 3 institusi yang berbeda..2 tes sekolah kedinasan jur ALLAJ di Dinas  perhubungan  dan STAN, serta UMPTN kala itu, saat mendekati pengumuman ketiga tes tersebut..terfikir oleh saya bagamana memilih jika berbarengan lolos min 2 dari yang saya ikuti (karena di tes dinas perhubungan dari sekian ribu tinggal 9 orang termasuk saya)...saya membayangkan kesulitan menentukan pilihan..akhirnya setelah sholat hari itu..saya memohon kepada Allah dipilihkan 1 yang terbaik untuk kehidupan dunia dan akhirat saya...ternyata saya lulus UMPTN pilihan ke 2 dan diterima di jur MAT UI.Mengetahui lulus di UI dan harus ke Depok..ibu meminta saya daftar yang lain saja di Malang..tapi karena keinginan kuat  yang tidak terwujud setelah lulus SD maupun SMP,yaitu melanjutkan di luar kota Maka saya tetap ingin ke depok melanjutkan kuliah..meskipun berangkat harus sendiri karena memang tdk ada kawan yang kesana..dan memang tdk ada yang memilih UI. Kebanyakan UGM ,UNIBRAW atau PTN di Jatim.

Perjumpaan dengan halaqoh TARBIYAH
Lazimnya mahasiswa baru, sayapun mengikuti ospek...awal ospek universitas...ada hal yang menyejuknan di tengah acara ospek yang dibumbui ‘’terapi`` fisik mental dari kakak senior..yaitu..ketika waktu sholat..seluruh mahasiswa yang muslim diarahakan sholat di masjid UI.di situlah kami mendapat bagian agaragar dari para kakak-kaka yang berjilbab lebar...hal yang menyejukan di beri snak saat panas dan mendapat sambutan hangat..setelah mendapat..bentakan2 hari itu...disitulah saya mulai memperhatikan sosok muslimah berjilbab itu...Ketika di ospek di fakultas..waktu hari jumat itu..pertama kali saya melihat nasyid yang dilantunkan tim IZZIS yang sebagian senior di matematik..pikir saya..ini lagu apa ya...setelah itu..dikelompokan kami dibagi menjadi kelompok kecil-kecil..skitr 5-10 orang..menurut teman sejurusan..hari itu setiap kelompok dibimbing oleh satu kakak senior , kelompok ini katanya selanjutnya menjadi kelompok kami untuk setiap pekannya mengikuti karisma (kajian Islam mahasiswa) dengan mentor seorang kakakk berjilbab lebar...akhwat  kata teman2...
 
Ini pertemuan2 awal dengan sosok-sosok ikhwah..selanjutnya saya mengakui sosok2 ikhwah ini menarik diamati..dan karisma+tarbiyah menarrik untuk didalami..tapi tidak serta merta saya rajin ikut karisma...karina..menarik dan baik saja tidak cukup menjadi alasan saya untuk ikut rutinitas tersebut. Suatu kali di perkuliahan agama islam ,saya terusik dengan pertanyaan dosen pada masing2 kami..kalian berIslam karena apa...rata2 menjawab karena ortu ..ada jawaban kawan yang membuat saya terusik..dia keturunan cina..dan dia masuk Islam waktu smp..walaupun dikel tidak ada yang muslim..karena dia yakin akan kebenaran Islam...rasanya ketika menjawab menjadi muslim karena keturunan(bukanya tdk bersyukur) rasanya kurang...saya fikir saya harus lebih mendalami Islam dan menjadikan Islam memang pilihan saya...terusik hal ini dan karena merasa ada bagian jiwa yang kosong saya mulai pencarian saya...

Halaqoh Tarbiyah menjadi pilihan
Kehausan akan pengisi jiwa membuat saya banyak membaca (membaca keadaan dan membaca sesungguhnya). Kondisi fakultas yang mendukung (FMIPA UI disebut pesantren UI) , membuat saya merasa harus lebih mendalami Islam. Saya suka berteman dengan siapa saja, baik muslim dengan berbagai cara pandan, maupun dengan non muslim. Tinggal di asrama kampus + menjadi ikt kepengurus senat baik jurusan, fakultas maupun Bem universitas serta UKM yang menerbitkan Majalah Suara Mahasiswa, membauat semakin banyak mengenal berbagai karakter orang dan cara pandang yang berbeda-beda. 

Karena itu nampak semakn jelas oleh saya bermacam-macam sudut pandang orang dalam berislam. Yang saya rasakan saat itu...jangan sampai mengikuti sesuatu karena ikut2an orang saja..harus ada alasan yang kuat yang membuat kita mengambil satu pilihan. Saat itu saya mengenal kawan-kawan yang berlatar belakang PMII, HMI, NII, yang condong pada pruralisme,salafy, yang menuju atheis dan  lainnya. Saya ingin mengetahui banyak hal saya ikut berbagai kajian, dengan siapa saja penyelenggaranya..hingga pernah juga saya ikut ketika diajakm ikut pengajian yang katanya NII, lebih dr sekali..pengajian yang aneh..krn ketika berbaicara tinngi menngenai kembali ke Islam dan negara Islam..tapi..tidak habis menegeti kenapa seorang laki-laki yang memberi taujih ketika masuk waktu shalat tidak sholat hingga habis waktu sholat dengan alasan tidak jelas (yang jelas juga bukan musafir)...(saya melihat  bukan ini yang saya cari)..

Di sisi lain saat itu kondisi politik,ekonomi, sosial  kala itu yang cukup rumit untuk bangsa Indonesia..dan suasana kampus saat itu..membuat saya terfikir untuk menjadi bagian yang memperjuangkan perbaikan. Hingga saat itu ikut aksi penurunan Presiden Suharto di Gedung MPR DPR tahun 1998..ada hal yang saya dapat dalam perjalanan aksi itu..betapa enaknya orang yang berjilbab..kerena genting dan gawatnya keadaan..waktu ikut aksipun  mendadak dan ikutnya pun menyelusup (waktu itu unt fak mipa ,yang purti dilarang ikut aksi) ,saya ikut di rombongan anak teknik mesin denan teman 2 orang kawan putri yang nasrani dan seorang akhwat, kami tidak membawa persiapan perlengkapan pribadi..ditengah jalan tol bis rombongan mogok  dan waktu sholat hampir lewat..saat itu akhwat tersebut dengan enaknya tayamum trus sholat duduk di bangku bis(meskipun tidak bawa mukena)..saya yang kebingungan..karena belum berjilbab dan tidak bawa mukena..mau pinjam gak ada yang bawa..karena selain kami laki-laki semua. Setelah itu saya terfikir lebih kuat untuk berjilbab, meskipun merasa harus menunggu memperbaiki diri dulu. Meskipun saya tidak rajin ikut KARISMA tapi saya sudah tertarik dengan tarbiyah..meskipun kawan sejurusan nampaknya sulit memetakan saya termasuk yang mana. Saya dekat dengan kawan-kawan di asrama yng tarbiyah..hingga di pemilu yang pertama sejak runtuhnya rezim soeharto saya memilih PK dan mengajak adik saya memilihnya juga (saat itu didesa saya tdk ada5 orang pemilihny) Saya komitmen berjilbab setelah menjadi panitia acara osit Mushola Izzatul Islam di puncak untuk  anak baru. Ketika itu panitia wajib pakai jilbab, dan saat itu ada salah satu acra yang ustadnya mengatakan..blm terhitung yang sunah ketika yang wajib belum kita laksanakan..disitu saya dan dua orang teman sejurusan berkomitmen untuk berjilbab. Saat itu teringat ketika bersalaman dan berpelukan dengan senior Kaput Salam UI..dia mengatakan semoga kita bisa berjalan dijana yang sama...tapi saat itu saya tidak paham maksudnya. Dengan berjilbab saya semakin ingin mengetahiu banyak tentang Islam .Diantara teman –teman ada muharik-muharikah dakwah di kampus yang membuat saya tertarik membaca apa yang mereka baca..dan mencari tau lebih banyak tokoh-tokoh yang mereka kagumi. Saya mengikuti berbagai kajian meskipun harus sendiri, teringat mengikuti acara bedah buku memoar hasan albana di kampus salemba sendiri..disitu semakin menguatkan ketertarikan terhadap tarbiyah, hingga saya beli juga buku yang direkomendasikan pembicara, yaitu diantaranya buku membina angkatan mujahid.yang menginspirasi..Ketika berjilbab saya tidak langsung menggunakan rok..karena jilbab dan pakaian saja diberi kakak ipar dan baju hem kakak lali-laki, dan koleksi baju..tidak ada yang rok. Bertahap dengan seiring pemahaman saya merapikan hijab..mulai memperbanyak koleksi baju dari hasil berdagang rok dan baju muslim saat itu.(karena budget untuk pakaian dari ibu  minim, karena untuk biaya kuliah saja hampir keseluruhan pensiun alm bapak untuk saya). Hasil membaca buku dan  keadaan, membuat saya jatuh cinta pada  Tarbiyah. Karena melihat , dengan Tarbiyah, berIslam secara kaffah nyata..dan Tarbiyah menjadi jalan yang efektif untuk perbaikan bangsa dan umat , serta tegaknya Kalimat Allah di seluruh permukaan bumi. Akhirnya sejak tahun 1999 dengan beberapa teman sejurusan awalnya..kami dikumpulkan disatu halaqoh , dan harus LQ diluar kampus, karena mr tinggal di belakang kampus..tapi wilayah sudah masuk jaksel. sejak itu keterikatan dengan dakwah semakin kuat, ini mungkin mr dan halaqoh yang terlama saya ikuti..4th....teringat saat itu mr menanamkan bahwa betapa pentingnya LQ .hingga waktu pulkampun dibatasi maksimal 2x ijin lq. Waktu-waktu terus bergulir...hingga saat ini.. dari depok-jaksel-malang hingga ke siak. Sudah beberapa kali pindah halaqoh, berganti mr . Dari semuanya..banyak hal yang menginspirasi..yang dipahami , belajar harus siap dengan segala kondisi.. belajar halaqoh adalah hal yang penting bukan hanya sekedar majelis ilmu..tapi tempat konsolidasi dakwah... Betapa banyak hal penting dan kebahagiaan yang saya rasakan  dalam hidup saya dengan kebersamaan dengan ikhwah dan  saya yakin bagian doa dari ikhwah juga. Akhirnya saya yakin ini jawaban doa saya ketika itu..pilihan terbaik yang Allah pilihkan..yaitu bertemu Tarbiyah..dengan Halaqoh tarbiyahnya...Akhirnya ini yang dimaksud jalan yang sama oleh senior saya waktu itu...Semoga diberi keistiqomahan untuk tetap berjalan di jalan dakwah hingga akhir waktu kita amin..siak 27 Nov 2011.

By
panca widyarti
Email : p4nc4w@yahoo.com. Penulis adalah Ibu Rumah Tangga dengan 3 putri dan 1 putra. Sehari-hari mengelola bisnis drumah dan sekolah TKIT di koto gasib.

Artikel My Spirit halaqah- 16: SPIRIT HALAQAH



Setitik Cahaya Menerangai Kerinduan Ukhuwah IslamiyahHalaqah Merupakan Charger Iman

 Kamu Umat Terbaik Yang Ditampilkan Untuk Manusia

Jika Membantu Agama ALLAH Dipermudah Segala Urusan
Halaqah Bermakna dengan Pondasi Niat, Iman dan Amal 

KATAPENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat taufiq dan hidayah-Nya serta pertolongan-Nya saya dapat sedikit menulis artikel ini. Shalawat dan salam-Nya mudah-mudahan selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada tabi`it-tabi`innya.
Dalam artikel ini, menjabarkan tentang perjalanan halaqah saya dan kisah-kisah motivasi dari sang murabbi dengan harapan semoga bias menjadi inspirasi atau motivasi pembaca dalam mengeluti medan dakwah demi tercapainya tujuan dakwah Islamiyah.
Dalam menulis artikel ini, penulis menyadari jauh dari kesempurnaan baik dalam penempatan kata maupun cara penyusunannya, untuk itu penulis menunggu saran atau koreksi dari semua pihak untuk perbaikan dimasa yang akan dating,Atas perhatian pembaca saya ucapkan banyak terimakasih.

Bandar Pedada, 16 November 2011




Setitik Cahaya Menerangai Kerinduan Ukhuwah Islamiyah

Sosok seseorang yang lahir dan tumbuh dari keluarga yang sederhana, memiliki karakter pendiam, pemalu, mengeluarkan kata-kata dengan hati-hati, tindakan yang ditampilkan hasil dari proses pemikiran yang matang yang  memiliki nilai positif, selalu terpanggil untuk mengikuti seruan kebaikan baik itu ceramah, pengajian dan semacamnya yang berbau islam gitu..,  sampai-sampai punya impian menjadi seorang da’i tentunya da’i yang tidak hanya berdakwah sebatas  lisan saja tetapi da’i yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai dakwah dimasyaraka. Tetapi jika dilihat dari bekal ilmu, kata orang “jauh panggang dari api” karena saya sangat miskin ilmu islam, bukan anak pesantren, ngaji pun sebatas baca Al-qur’an, tetapi dibalik ini semua apa yang telah terungkap diatas saya yakin itu merupakan cahaya ILLAHI menerangi sudut hati ini yang rindu pada nila-nilai kebaikan dan satu keyakinan bahwa ALLAH  tidak pernah tidur mengurus hambanya pasti memberi jalan untuk meraih impian itu kata orang bijak “seribu jalan menuju roma”.
Ketika media sibuk memberitakan pembantaian, penganiayaan, fitnah, peyerangan yang dilakukan kaum yahudi beserta sekutunya terhadap umat islam di beberapa Negara, hati ini terhenyak pilu dan sedih yang sangat mendalam apa lagi ketika melihat tayangan korban pembantaian, penyerangan, diri ini tidak mampu berbuat apa-apa selain tetesan air mata dan do’a yang ku panjatkan kepada ALLAH Yang Maha Kuasa. Sesekali diri ini meratap “adakah yang bisaku lakukan untuk saudaraku……. ”Pantaskah kita bersikap masa bodoh  apa yang telah terjadi pada saudara kita…..” Astagfirullah…. Rasullah SAW ber pesan “ muslim itu bersaudara ibarat satu tubuh apabila salah satu anggota tubuh itu tersakiti maka seluruh turut merasakan”.
Diri ini semakin sedih, mengapa kebanyakan orang terlena dengan ketentraman dan keamanan lingkungan mereka, mereka tidak merasa terusik sedikit pun dengan fitnah, pembantaian, penyerangan kaum zionis terhadap saudara seakidah, mereka termakan oleh pemahaman zionis dengan dalih nasionalisme, masa bodoh dengan Negara lain. Diri ini bertanya “adakah yang masih peduli dengan ukhuwah islamiah ……??”, harapan bertemu dengan orang-orang sepaham dan peduli dengan ukhuwah ilmiah akan aku tanam dalam hati dan do’a selalu ku panjatkan demi harapan ini.
September 2007 saya melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di Medan yang mana pasti menghadapi hal-hal yang baru ditambah medan terkenal kehidupan dan pergaulan yang keras membuat hati ini semakin bimbang “ takut diri ini semakin hancur ditelan pergaulan medan” karena menyadari pondasi iman yang lemah. Meski diliputi kebimbangan kaki ini tetap melangkah diiringi do’a dan harapan “ Semoga ALLAH mempertemukan saya dengan orang-orang baik yang bias membimbing saya amin……dan harapan rindu akan ukhuwah islamiah tetap tertanam dalam hati”.
Segala puji hanya bagi ALLAH Tuhan semesta alam yang telah mengabulkan do’a hambanya, saya dipertemukan dengan orang baik dan kami bertemu di Mushalla “mebuat  hati ini semakain yakin dialah titipan ALLAH buat saya yang akan membimbing untuk mencapai harapan”.
Malam itu saya di ajak pengajian dimushalla, tanpa komentar kemudian saya mengikuti dengan polos, saya di antara lingkaran jamaah pengajian dari awal saya menemukan hal-hal yang baru pada proses pengajian itu, mulanya saya hanya tahu pengajian itu sebatas baca Al-Qur’an satu-dua halaman setelah itu pulang tetapi dipengajian ini dari mula bertatap muka saya sudah menerima sedekah senyum dari setiap jamaah membuat saya merasa dekat dengan jamaah, kemudian memasuki pembukaan pengajian diiringi dalil-dalil, semangat saya terpacu untuk tetap berada dijamaah, kemudian tilawah Al-Qur’an di baca secara giliran keliling merasakan betul rahmat ALLAH yang telah dijanjikan itu, setelah selesai disambung dengan kilasan dari ayat menambambah pemahaman saya tentang kandungan ayat Al-Qur’an. Setelah itu disambung dengan ulasan sebuah hadist dengan uraian yang sangat bermakna dan memperkaya pengetahuan saya tetang hadist, kemudian memasuki acara inti yaitu materi/ taujih oleh murobbi , beliau menyampaikan dengan penuh makna dimulai dari pembukaan dengan motivasi-motivasi yang membuat saya lupa akan kepenatan dan uraiyan materi menambah pemahaman serta memperkaya ilmu agamaku, kemudian setelah selesai semuajamaah memperkenalkan diri sesi `ini membuat saya merasakan kedekatan dengangan para jamaah dan keyakinan ini semakain tebal bahwa inilah jamaah yang saya rindukan itu yang menjunjung tinggi nilai ukhuawah islamiyah.


Halaqah Bermakna dengan Pondasi Niat, Iman dan Amal

Setelah aktif dihalaqah, begitu banyak pelajaran dan pemahaman yang saya dapatakan terutama dari sang murobbi, karena  kebiasaan beliau setiap pembukaan taujih selalu menekankan kepada mutarabbinya untuk meluruskan niat pada setiap amalan khususnya dalam mengikuti halaqah karena iman, niat dan amal sangat menentukan tercapai tujuan halaqah yakni terciptanya kader dakwah yang siap ditampilkan dimasyarakat, sebagai mana Hadist Rosullah SAW yang disusun oleh Imam Nawawi di dalam kitab karangannya yang bernama Matan Arba'in," Dari Amirul Mukminin Umar Al-Khattab r.a katanya : " Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : - ' Hanyasanya amalan-amalan itu adalah ( bergantung ) kepada niat, dan hanyasanya bagi setiap manusia itu apa ( balasan ) yang diniatkannya. Maka barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa yang berhijrah kerana dunia yang ingin ia memperolehinya atau kerana seorang perempuan yang ingin ia menikahinya, maka hijrahnya itu adalah atas apa yang ia berhijrah kerananya.'
Dari hadist diatas membuat saya semakin paham bahwa bisa  diibaratkan niat sebagai mesin dan pengendali kereta api sedangan amal ibarat gerbong kereta api yang siap dibawa kemana-mana kemudian iman ibarat rel yang berfungsi sebagai jalan dan petunjuk menuju setasiun ALLAH dan Rasullah, jika rel iman ini tidak selalu dijaga dan dirawat dia akan rapuh hingga memastikan kereta beserta gerbongnya tidak selamat, terhenti bankan masuk kedalam jurang kehinaan tetapi jika rel iman tetap dijaga da dirawat diaakan mampu menghantar kereta niat beserta gerbong amal sampai di setasiun ALLAH dan Rosulnya.
Jadi imanlah yang paling utama yang perlu rawat, kita jaga kesuciannya sehingga mampu mengeluarkan benih-benih niat yang baik, dari benih akan tumbuh dan membentuk pohon amal yang kokoh hingga kita dapat merasakan manisnya buah amal yang dibuahi oleh pohon amal yang kokoh itu. 

Kamu Umat Terbaik Yang Ditampilkan Untuk Manusia Satu ayat yang menggetarkan relung hati ini yang menumbuhkan kerinduan akan pujian ALLAH kepada saya yang menyandang prediket “umat terbaik dari sekian banyak umat manusia apalagi pujian itu berasal dari sang pencipta alam semesta beserta isinya, apa mungkin kita tidak merindukannya…???”
Firman ALLAH SWT: Wal takum minkum ummatuy yad’una ilal khoir. Atau dalam firman-Nya: Kuntum khoiro ummati ukhrijat linnasi (Kamu adalah sebaik-baiknya ummat yang di-tampilkan untuk ummat manusia. Qs. 3;110). Inilah salah satu ayat yang menjadi bahan bakar semangat saya untuk tetap istiqomah Insaallah dalam jamaah halaqah, suatu jamaah yang mampu memupuk keimanan saya dan merealisasikan predikat saya sebagai “Kuntum khoiro ummati”,karena jamaah ini adalah jamaah yang mampu membentuk kader-kader dakwah yang sejati siap ditampilkan untuk umat manusia yang senantiasa menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran serta mampu menampilkan keperibadian Islami untuk dicontoh. Sangat indah ungkapan Imam Syahid Hasan Al Banna, "Antum ruhun jadidah tarsi fi ja-sadil ummah". Kamu adalah ruh baru, kamu adalah jiwa baru yang mengalir di tubuh ummat, yang menghidupkan tubuh yang mati itu dengan Al-Qur’an.
Halaqah Merupakan Charger Iman 

Ada kata-kata sang murabbi yang membekas diingatan karena kebiasaan beliau selalu diawal taujihnya memberikan pemahaman yang mendalam sekilas halaqah, beliau mengatakan “halaqah merupakan charger keimanan kita” karena halaqah merupakan bertemunya beberapa individu yang bertemu karena ALLAH dan halaqah merupakan suatu majlis yang dimuliakan oleh ALLAH SWT yang begitu banyak paedah dan ganjaran pahalanya diantaranya “malaikat akan senantiasa memohon ampunan dari awal hingga akhir majlis”.
Hati ini semakin yakin setelah kata-kata itu terbukti, ketika sibuk pada urusan struktur pengjian kami terhenti untuk beberapa bulan, hal ini bedampak besar bagi saya terutama dari segi Iman terasa betul mengalami penurunan dan dalam kondisi inilah yang beresiko sebagai mangsa jebakan/perangkap duniawi kemudian siap menyeret kelembah jahiliyah. Tak bias dipungkiri saya selangkah demi selangkah sadar/tak sadar saya terseret dalam kesibukan dan keasyikan duniawi, dibalik ini semua saya bersyukur kepada ALLAH yang masih menjaga hati ini, rasa rindu ukhuawah masih mengelora dalam dada serta hasrat bertemu teman sehalaqah begitu besar.
Setelah aktif kembali berhalaqah begitu terasa perubahan pada diri saya semangat dakwah meningkat, kekokohan iman kembali memberi efek ketentraman jiwa, dan kedekatan ukhuwah menumbuhkan pohon kebahagian yang selalu dihiasi bunga-bungan kasih saying dan cinta karena ALLAH Insyaallah, ini merupakan buah dari halaqah hingga bias dikatakan “Halaqah merupakan Charger Iman kita”.

 


Jika Membantu Agama ALLAH Dipermudah Segala Urusan
 

Ini merupakan suatu ungkapan yang sangat luar biasa memotivasi saya dijalan dakwah ini, ungkapan yang saya peroleh dari sang murabbi dan keyakinan ini semakin kuat ketika beliau menyampaikan contoh keteladanan generasi pertama islam ditambah dengan cerita beliau sendiri dalam menggeluti dunia dakwah, salah satu cerita beliau yang sangat menginspirasi “Beliau telah terjun kedunia dakwah ini sejak sekolah, begitu banyak yang harus beliau korbankan, baik dari segi waktu, bersenang-senang seperti kebanyakan anak-anak pada masa puberitas, tetapi ALLAH tidak tidur, ALLAH maha meliahat apa yang kita kerjakan  dan jangan merasa sia-sia /takut berkorban karena ALLAH “ujar beliau” uangkapan yang sangat berkesan bagi saya, terbukti ALLAH tetap menjaga pretasi beliau kemudian setelah selesai sekolah beliau langsung diambil oleh perusahaan percetakan Amerika ternama di Jakarta, ini merupakan anugrah ALLAH sekaligus cobaan bagi saya “ujar beliau”  berselang beberapa bulan bekerja beliau memutuskan berhenti berkerja karena waktu dakwah beliau tersita oleh jam pekerjaan diperusahaan itu, ini merupakan keputusan yang sangat luar biasa beliau harus mengorbankan pekerjaan yang nilai gaji jutaan…!! Dengan sikap tawakal dan dengan keyakinan bahwasanya ALLAH pasti mengganti itu semua LEBIH BAIK LAGI. Berselang beberapa bulan terbukti beliau mendapat pekerjaan dipercetakan KOMPAS Medan. Bukan perkerjaan saja yang beliau dapatkan tetapai ALLAH mengabulkan dari 100 Impin beliau diantaranya naik pesawat, kedanau toba, pekerjaan, kereta, Istri dan sebaginya.
Hal yang sama terjadi pada diriku ketika menggeluti dunia dakwah, “ pengorbanan waktu untuk dakwah harus saya lakukan disela-sela rutinitas saya sebagai mahasiswa, rintangan dan pengorbanan semakin besar ketika pengajian / liqa’ diluar komplek kampus dimana saya harus berurusan dengan pihak keamanan kampus karena pulang kemalaman dan tidak jarang saya harus manjat pagar karena gerbang sudah tutup dan banyak lagi rintangan /pengorbanan yang harus saya lewati tetapi tidak menyurutkan semangat saya dan tetap istiqomah dalam dakwah ini. Dibalik kesibukan dakwah  tidak memperburuk prestasi saya meski dilihat dari segi teori saya hanya tergolong menengah keatas tapi peraktek di Rumah sakit saya terdepan dari teman-teman dan saya sadar bahwa ini merupakan anugrah ALLAH yang telah dijanjikan itu.
Setelah selesai kuliah sebelum wisuda saya dan dua orang teman saya ditawari kerja di Rumah sakit “emang gak terlalu besar ya tipe C dengan gaji kecil” tetapi tetap saya syukuri karena saat itu teman yang lain pada sibuk mencari pekerjaan ‘kalau saya kerja yang dating’, dibalik anugrah ini saya harus menghadapi rintang baru yaitu perjalanan ke tempat liqo’/ pengajian yang jauh memakan waktu bebrapa jam dan menggunakan angkutan kota tiga kali sambung,yaa..lumayan menguras saku. Hal tetap saya lewati dengan iringan do’a semoga diberi kesabaran .
Berselang beberapa bulan ALLAH menjawab do’a dan membalas pengorbanan saya, saya diterima disalah satu Rumah sakit ternama di kota Medan dan begitu banyak kemudahan, dari segi gaji sekarang lebih tinggi, jarak tempuh tempat liqa’ semakin dekat dan tidak jarang saya diantar jemput sama temen liqa’ dan banyak lagi, inilah segelintir bukti kemurahan ALLAH SWT.    

BY Musnizar AMK sabak auh

Artikel My Spirit halaqah- 15 : AMAIZING DOA ROBITHAH


AMAIZING DOA ROBITHAH

2005 (awal semester dua)
 Jumat ini kok begitu terik ya,…entah kenapa rasanya ingin pergi saja keacara KEPUTRIAN yang diumumkan kepada kami sore itu oleh ibu jawaher (guru agama) sebelum pulang sekolah. …”Malah susuh lagi nyari angkot” (keluh ku) setelah 15 menit menunggu akhirnya angkot pun tiba.
…..
 Ketika memasuki aula acara, Suasana masih biasa saja, ada kakak rohis senior yang membuka acara dan kakak-kakak yang bukan siswi SMA ternyat mereka tentor diacara ini dan acara dilanjutkan dengan tilawah. ….tak begitu memperhatikan acara pada saat itu…dan akhirnya waktupun berakhir dan acara penutup di tutup dengan do’a robithoh….
     Saat do’a dibacakan oleh seorang kakak mentor, tiba-tiba hati ini tergetar dan terenyuh. Rasanya seperti ada kekuatan gaib yang membawa saya dan hati ini mengatakan “aku harus berada dijalan ini”……
    Setelah acara itu selesai aku termenung dan bengong.. kenapa tadi ya..!?!?!. berlalu begitu saja… hingga jumat berikutnya, aku tetap menghadiri acaranya. Setiap pada suasana seperti itu aku merasa tenang dan tentram ada gejolak yang muncul yang berubah menjadi sebuah kethawadhu’an dan kepatuhan, ketaatan kepada ALLAH. Waktu itu acara masih dalam bentuk ta’lim. Ada games dalam setiap acara keputrian entah kenapa aku slalu bisa mendapatkan hadiah (doorprice), hingga “Open Rekrutment” untuk liqo’ dan aku salah satu orang yang terdaftar.
    Hari minggu bertempat dirumah Mbk Mitha di KPR 1 kami mengadakanruja’ party untuk menyemangti hari pertama liqo’-an . Waktu itu aku paling junior di antara 15 orang teman –teman liqo’-an. minggu demi minggu liqo pun berjalan… aku selalu hadir dan paling aktif bertanya ya…… tentu saja latar belakang keluarga ku bukanlah dari orang yang paham agama so…… perubahan sedikit demi sedikit terjadi pada ku …….
        “ AN-NUR :30-31 & AL –AHZAB :59 “ menguatkanku untuk pakai jilbab tadinya agak ragu-ragu hingga akhir tahun 2005 aku sudah menggunakan pakaian taqwa (Insyaallah). Semoga Allah selalu menjaga dan menguatkan untuk menjaga kehormatan diri sampai ajal menjelang dengan khusnul khotimah. Perjuangan untuk menggunakan pakaian taqwa tidaklah maudah bagiku penuh perjuangan juga….tapi Alhamdulillah Mbak Mitha selalu menguatkan aku, dengan memceritakan kisah-kisahnya sewaktu sekolah dulu bagaimana mempertahankan untuk memakai jilbab sementara penggunaan jilbab masih dilarang dan belum banyak orang yang memakai jilbab sewaktu beliau sekolah dulu. Mbak Mitha becerita “waktu olah raga hanya siswi menggunakan training pendek pada saat itu, mbk berusaha agar diijinkan pakai baju olah raga panjang namun itu sulit walau terkadang sering ngebolos saat olah raga…tapi itulah salah satu perjuangan yang mbak lakukan dan akhirnya nilia olah raga mbak merah.. tak hanya pakaian olah raga seragam sekolah juga belum panjang untuk mengatasi agar tetep tutup aurat mbak menggunakan kaos kaki panjang. Tak jarang menjadi bahan tertawaan temen-temen. Seperti pemain bola kehilangan lapangan….” (Mbak Mitha dengan penuh semagat dan keyakinan menceritakan hal ini hingga aku tetap teguh dengan pendirianku).
…..
Untuk refleksi kita semua mungkin seusia remaja kita pada saat itu dimana trend menjadi sesuatu yang harus diikuti bagi anak-anak yang mengatakan dirinya “gaul” jika tidak dibilang kuper dan Jadul (Jaman dulu)…tak jauh berbeda pada saat ini…. Bisakah kita bertahan seperti ”Mbak Mitha - Mbak Mitha” lainya yang berusaha istiqomah dengan pakaian taqwanya????? pada saat itu dan hari ini…. Ada dua kemungkinan jawaban untuk kita, pertama kita tetap istiqomah, kedua mundur…dan berbalik menjadi anak-anak yang mengatakan dirinya “gaul”.
Hanya satu ungkapan yang tersirat pada saat itu “jika Allah ridho saya suka, jika Allah benci saya tidak suka” itulah komitmenku…
2006 Akhir (jelang ujian nasional)
Kala adiwal bulan April
… semua siswa kelas tiga SMA I tualang sibuk dengan cermin dan bedak bagi anak putri. Aku heran karna gak ada pengumuman kalau hari ini ada foto untuk ijazah. Sebelumnya sudah ada pemberitahuan hanya saja tidak tahu kapan pelaksanaannya, ternyata hari ini… agak deg–degan karena pembicaraan sebelumnya dengan walas (walikelas) dan pengumuman dari kepala sekolah kepada walas semua siswi foto harus tampak telinga …….! Dalam hati “ada apa dengan telinga ya …..?!!”
    Rasa cemas itu semakin kuat ketika anak IPS putri yang pakai jilbab, berfoto dengan melepaskan jilbab 
 Dengan wajah cemas Aku berlari keruang kepala sekolah …… ternyata kepala sekolah tidak ada ….. aku bertanya kepada Pembina OSIS, Pak Su “Pak kepala sekolah ada rapat di UPTD”. “Pak Su boleh ya …… foto pakai jilbab ! (Wajah penuh harapan )”pintaku.  “tidak jawab pak su !”
   Aku temui wakil kepala sekolah bagian kurikulum, bapak ini biasanya bisa diajak kompromii nih ….! (Mudah –mudahan jawabku dalam hati). Aku  bertanya “Pak emang harus buka jilbab foto nya ?!” untuk apa?.. “Supaya nampak telinga nya” kata Pak Jo.. mendengar jawaban itu aku agak geli dengan jawaban yang menurut ku bukan alasan logis.. kok begitu pak kenapa??. “agar tau punya telinga atau tidak kata Pak Jo” yang tidak bias meyakinkanku dengan alasannya.. lantas aku sampaikan sampaikan pak ! buka jilbab itu artinya kita menampakan aurat….. coba bapak buka qur ‘an surah An –nur ayat 31 dan Al –Ahzab 59 di sana di jelas kan tentang menutup aurat itu wajib !! (dengan penuh keyakinan dan semangat yang berapi-api )!! tolonglah pak untuk mengerti!! ….. saya siap dengan resiko apapun !!
   “ gimana lagi ini udah aturan dinas ?”…… kata Pak Jo. “Coba bapak lihat gimana dengan anak pesantren ,di sekolah islam lainnya mereka tidak buka jilbab foto nya …..(suara lirih)” kataku.
  Pak Jo “mereka buka juga”!.. “siap bilang ?! “kataku. “cobalah bapak liat ? sambungku .....”pokok nya tetap  buka jilbab” tegas Pak Jo.
     Aku berusahah tetap melobi.. “pak tolong telpon bapak kepala sekolah bagaimana pendapat beliau..” setelah bernegosiasi cukup a lot dan tak ada keputusan …… aku pun semakin pasrah dan terus berharab kalau ada solusi nya dan aku yakin Allah maha pemberi solusi terbaik.
      Teman –teman muslimah yang sekolahnya pakai jilbab saat itu dengan kerelaan difoto tanpa jilbab mereka pasrah dan tidak berani untuk mengambil resiko karena mereka ditahun akhir. Semakin  sedih rasa nya pada saat itu  aku dan Iis hanya pasrah …….
    Dzuhur pun tiba ….. untuk menghilangkan kegundahan hati ini aku pun sholat dzuhur dan tidak hentinnya memohon agar terjadi perubahan ………….!
    Dan akhirnya Allah mengarahkan petunjuk ke kakak mentor keputrian lantas …..setelah sholat aku menemui iis . “Is yok kita ketempat mbak lina di TK AITI ?.. di bonceng iis kami ke TK AITI tinggal 5 orang lagi yang belum di foto kami berdua di tambah 3 teman lagi yang hati nya masih ragu buka gak tau tidak jilbabnya. Sampai di TK AITI Mbak lina gak ada, kami sedih ….. Alhamdulillah ketemu dengan Kak Masda.. dan Kak Masda  bertanya “ada apa dek !”. Jawab kami “begini kak ….. (di ceritakan semunya ! )”. “Oh….itu gak masalah dek kita buat saja surat perjanjian dan katakana saja kita siap bertanggungjawab dan menerima resiko apapun yang terjadi nanti.” Kata Kak Masda dengan semangat dan menguatkan kami. Mendengar penjelasan dari kak Masda hati menjani tanang dan kuat  untuk berjuang di sekolah. Akhirnya kami pun kembali.. dan sebelum berangkat kami berpesan pada Kak Masda tolong disampaikan keteman-teman kakak yang lain utuk mencari solusi terbaik lainnya.
Setibanya disekolah, selang waktu 10 menit.. kami mengulur waktu dan melakukan negosiasi lagi,  sedang bernegosiasi ada telpon dari kepala sekolah informasinya kami diijinkan  untuk berfoto tetap pakai jilbab akhirnya…..ALLHAMDULUILLAH  YA RABB……..tak tersa air mata pun jatuh membasahim pipi…aku dan teman-teman 5 orang yang tersisa berpoto pakai jilbab….
Berita gembira itu aku sampaikan ke kakak-kakak mentor dan mereka bersyukur atas kemudahan dari allah swt. Mbk Lina cerita kalau hal itu terjadi karena ada umahat anggota dewan pada saat itu dari PKS menghubungi dinas pendidikan dan menayakan hal itu….  dengan proses yang terstruktu hingga dinas pendidikan menghubungi kacap dinas pendidikan perawang yang isinya diizinkannya berfoto ijazah boleh pakai jilbab bagi yang muslimah, Kacap Dinas Pendidikan Perawang menghubungi kepala sekolah  SMA I Tualang Perawang dan akhirnya izin itu sampai kesekolah…. Kami pun berhasil berfoto dengan mempertahankan kehormatan kami… makasih ya Rabb…
Akhirnya….hingga kini tak ada lagi yang menghalangi siswi SMA I Tualang yang berfoto untuk ijazahnya menggunakan jilbab…
Tarbiyah membuat akses jaringan ukhuwah semakin luas, hingga mendunia… islam itu bersaudara jika saudara yang satu terluka dan punya masalah maka saudara yang lain juga akan ikut merasakan dan berusaha membantu untuk menghilangkan rasa sakit itu (mencarikan solusinya),,, walaupun kita tidak perna bertemu dan saling mengenal tapi dengan  keterikatan hati sperti dalam do’a robitoh yang dilantukan setiapa pagi dan petang… bisa mengakses itu semua dengan jaringan Allah SWT info itu bisa sampai dan dengan izin Allah semua dapat diselesaikan dengan baik.(end)
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui hati-hati ini berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam taat kepada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada_Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Teguhkanlah, ya Allah, ikatannya. Kekalkanlah cinta kasihnya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati kami dengan cahaya-Mu yang tiada pernah padam. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya bertawakal kepada-Mu.  Hidupkanlah hati ini dengan ma’rifat kapada-Mu.”

By:Yuliati